Sampai saat ini, larangan mengaktifkan handphone (HP) di pesawat masih di anggap sepi oleh penumpang. Tak sedikit yang masih menggunakannya untuk sekadar menginformasikan keberangkatan atau kedatangan mereka hingga untuk kepentingan bisnis yang mendesak. Padahal, seperti berulang kali diingatkan pramugari, sekadar untuk mengaktifkan saja sudah dilarang. Larangan mengaktif handphone berlaku mulai saat penumpang masuk pesawat sampai keluar dari pesawat. Lalu mengapa larangan tersebut diberlakukan? Selain handphone, peralatan elektronik apa saja yang dilarang?
Pada dasarnya, handphone adalah peralatan elektronik dua arah dengan bantuan stasiun relay. Dan untuk menyambung dua peralatan tersebut hingga berdaya guna, diperlukan sebuah gelombang elektromagnetik yang dipasang pada frekuensi tertentu. Gelombang tersebut dipancarkan oleh si pengirim, kemudian ditangkap oleh BTS (Base Transceiver Station) dan disalurkan ke penerima. Sifat gelombang ini bisa saling mempengaruhi bila berada dalam frekuensi yang sama atau berdekatan. Handphone yang beredar saat ini kebanyakan menggunakan frekuensi antara 100 Megahertz sampai 2,7 Gigahertz dengan kekuatan 30 miliwats.
Permasalahannya, ternyata frekuensi gelombang elektromagnetik yang dipakai oleh handphone tersebut sama dengan frekuensi peralatan komunikasi yang digunakan oleh pilot di kokpit dengan ATC (air Traffic Control) atau menara pengatur lalu lintas udara di darat, yang biasanya menggunakan frekuensi antara 118-137 Megahertz. Tentu saja, kedua frekuensi ini akan saling “bertabrakan”, sehingga bisa mengakibatkan gangguan terutama pada sistem komunikasi di pesawat. Nah, bila itu terjadi, sang pesawat bisa diasumsikan sebagai si buta tanpa pemandu. Apalagi bila pesawat tersebut menggunakan sistem autopilot yang hanya dipandu sistem komputerisasi tanpa campur tangan pilot. Selain handphone, peralatan lain yang tidak boleh digunakan dalam pesawat adalah komputer, CD Player, televisi dan game boy. Pesawat radio juga sangat diharamkan karena ia menggunakan frekuensi antara 100 hingga 2.000 Megahertz.
Beberapa gangguan yang disebabkan oleh peralatan elektronik tersebut, seperti dilaporkan oleh ASRS ( Aviation Safety Reporting Sistem) di antaranya adalah gangguan navigasi, gangguan VOR, gangguan sistem kemudi otomatis, dan lain-lain (selengkapnya lihat tabel). Bagi penumpang, terutama yang berkelas bisnis atau eksekutif, pelarangan ini tentu sangat tidak mengenakkan. Bagi mereka, komunikasi sangat penting, terutama yang komunikasi yang berkaitan dengan bisnis atau masalah politik, pekerjaan dan lain-lain. Namun jangan khawatir, untuk pesawat-pesawat keluaran dan tipe terbaru, biasanya sudah dilengkapi dengan sistem komunikasi yang canggih. Terutama untuk komputer plus internet, TV, radio dan handphone.
Peralatan elektronik tersebut sudah dilengkapi dengan beberapa antena khusus yang bisa melokalisasi frekuensi yang digunakan sehingga tidak bertabrakan dan mengganggu frekuensi yang digunakan oleh pilot dan ATC. Namun, tetap semua alat-alat yang bisa digunakan itu yang terpasang di pesawat. Alat-alat elektronik milik pribadi tidak boleh, karena frekuensinya belum diatur sedemikian rupa hingga tidak crash dengan frekuensi pesawat.
Untuk beberapa kasus di luar negeri dimana pesawat yang di gunakan sudah memakai pelindung berteknologi tinggi, hal di atas dapat di minimalkan. Bagi sahabat yang sering mengikuti episode MYTHBUSTER dalam suatu episode mereka mencoba mencari kebenaran dari gangguan handphone terhadap penerbangan. Hasil akhirnya seperti ini:
" The final explanation is that, even though the airplanes appear to be well-shielded against cellphone interference, there are so many different electronics in a cockpit, as well as so many different cellphones constantly coming out, the FAA doesn't want to do the necessary testing. "
Hanya saja, penggunaan alat-alat elektronik di pesawat-pesawat tersebut tetap tidak boleh sembarangan. Terutama pada saat-saat kritis, (90% Kecelakaan Pesawat Udara terjadi pada saat ini) yaitu saat pesawat akan lepas landas dan pada saat akan mendarat, biasanya peralatan elektronik tersebut diminta untuk dimatikan. Apalagi di Indonesia, tidak semua airline di Indonesia mempunyai pesawat yang menggunakan sistem canggih tersebut, maka penumpang mau tidak mau harus mengikuti intruksi pramugari dalam soal boleh dan tidak boleh menggunakan alat elektronik di dalam pesawat.
Pada dasarnya, handphone adalah peralatan elektronik dua arah dengan bantuan stasiun relay. Dan untuk menyambung dua peralatan tersebut hingga berdaya guna, diperlukan sebuah gelombang elektromagnetik yang dipasang pada frekuensi tertentu. Gelombang tersebut dipancarkan oleh si pengirim, kemudian ditangkap oleh BTS (Base Transceiver Station) dan disalurkan ke penerima. Sifat gelombang ini bisa saling mempengaruhi bila berada dalam frekuensi yang sama atau berdekatan. Handphone yang beredar saat ini kebanyakan menggunakan frekuensi antara 100 Megahertz sampai 2,7 Gigahertz dengan kekuatan 30 miliwats.
Permasalahannya, ternyata frekuensi gelombang elektromagnetik yang dipakai oleh handphone tersebut sama dengan frekuensi peralatan komunikasi yang digunakan oleh pilot di kokpit dengan ATC (air Traffic Control) atau menara pengatur lalu lintas udara di darat, yang biasanya menggunakan frekuensi antara 118-137 Megahertz. Tentu saja, kedua frekuensi ini akan saling “bertabrakan”, sehingga bisa mengakibatkan gangguan terutama pada sistem komunikasi di pesawat. Nah, bila itu terjadi, sang pesawat bisa diasumsikan sebagai si buta tanpa pemandu. Apalagi bila pesawat tersebut menggunakan sistem autopilot yang hanya dipandu sistem komputerisasi tanpa campur tangan pilot. Selain handphone, peralatan lain yang tidak boleh digunakan dalam pesawat adalah komputer, CD Player, televisi dan game boy. Pesawat radio juga sangat diharamkan karena ia menggunakan frekuensi antara 100 hingga 2.000 Megahertz.
Beberapa gangguan yang disebabkan oleh peralatan elektronik tersebut, seperti dilaporkan oleh ASRS ( Aviation Safety Reporting Sistem) di antaranya adalah gangguan navigasi, gangguan VOR, gangguan sistem kemudi otomatis, dan lain-lain (selengkapnya lihat tabel). Bagi penumpang, terutama yang berkelas bisnis atau eksekutif, pelarangan ini tentu sangat tidak mengenakkan. Bagi mereka, komunikasi sangat penting, terutama yang komunikasi yang berkaitan dengan bisnis atau masalah politik, pekerjaan dan lain-lain. Namun jangan khawatir, untuk pesawat-pesawat keluaran dan tipe terbaru, biasanya sudah dilengkapi dengan sistem komunikasi yang canggih. Terutama untuk komputer plus internet, TV, radio dan handphone.
Peralatan elektronik tersebut sudah dilengkapi dengan beberapa antena khusus yang bisa melokalisasi frekuensi yang digunakan sehingga tidak bertabrakan dan mengganggu frekuensi yang digunakan oleh pilot dan ATC. Namun, tetap semua alat-alat yang bisa digunakan itu yang terpasang di pesawat. Alat-alat elektronik milik pribadi tidak boleh, karena frekuensinya belum diatur sedemikian rupa hingga tidak crash dengan frekuensi pesawat.
Untuk beberapa kasus di luar negeri dimana pesawat yang di gunakan sudah memakai pelindung berteknologi tinggi, hal di atas dapat di minimalkan. Bagi sahabat yang sering mengikuti episode MYTHBUSTER dalam suatu episode mereka mencoba mencari kebenaran dari gangguan handphone terhadap penerbangan. Hasil akhirnya seperti ini:
" The final explanation is that, even though the airplanes appear to be well-shielded against cellphone interference, there are so many different electronics in a cockpit, as well as so many different cellphones constantly coming out, the FAA doesn't want to do the necessary testing. "
Hanya saja, penggunaan alat-alat elektronik di pesawat-pesawat tersebut tetap tidak boleh sembarangan. Terutama pada saat-saat kritis, (90% Kecelakaan Pesawat Udara terjadi pada saat ini) yaitu saat pesawat akan lepas landas dan pada saat akan mendarat, biasanya peralatan elektronik tersebut diminta untuk dimatikan. Apalagi di Indonesia, tidak semua airline di Indonesia mempunyai pesawat yang menggunakan sistem canggih tersebut, maka penumpang mau tidak mau harus mengikuti intruksi pramugari dalam soal boleh dan tidak boleh menggunakan alat elektronik di dalam pesawat.
GANGGUAN | PENYEBAB |
---|---|
VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar | Handphone |
Indikator HIS (Horizontal Situation Indicator) terdengar | Handphone |
Arah terbang melenceng | Handphone |
Gangguan sistem navigasi | Handphone |
Gangguan frekuensi komunikasi | Handphone |
Gangguan indikator bahan bakar | Handphone |
Gangguan sistem kemudi otomatis | Handphone |
Gangguan arah kompas | CD Player |
Gangguan indikator CDI ( Course Deviation Indicator) | Gameboy |
63 komentar:
kalau MP4 gimana??
apa kabar hari ini???? semangat dooong...!!
aku berharap kalau suatu hari terbang akan bertemu denganmu biar merasa aman hehe
oooo,,,
jd gk bs yach, hp aktif sewaktu dalam pesawat,,,
good informasi,,
heehehehe
numpang komen yach??
Kalo Sony Ericcson gimana Bro...kan dah ada tool untuk modus terbangnya,semua layanan otomatis dimatikan,mungkin cuma hanya untuk dengerin mp3 doang.
Pizzz....
nice posting:)
kok gk bs2 komen yach?
Bagaimana kl hapenya dalam modus offline? Apakah juga berpengaruh? Karena saya biasa begitu.
ternyata berbahaya juga ya
link sudah saya pasang...
biar bisa nampang di sini :)
kalo naik pesawat saya seringkali mengambil foto 2 pemandangan diluar pesawat,, silahkan diliat- liat ya..:)
http://edgeofuniverse-journal.blogspot.com/2008/12/going-home.html
http://edgeofuniverse.deviantart.com/art/above-the-clouds-107594780
http://edgeofuniverse.deviantart.com/art/view-from-plane-94728375
wah bahay juga yah....
tapi..heheh.............terus terang aq blom pernah naik pesawat.........kalau kamu.......
tapi pernah aq baca...katanya menggunakan HP atau elektronik lainnya sudah bisa.....
gmana yah....
wah tengkyu neh pemberitahuannya..walopun saya masi katrok alias lom pernah naek psawat heheh...masalah biaya wkwkk
nice blog..nice post..
makasih banyak atas kunjungan dan info nya
makasih banyak info nya
ih, ngeri...kok bisa segitunya y...
la klo sampe arah terbang melenceng.....waduh..
thanks infonya, akhrinya ktemu juga kanapa ga boleh nyalain elektronik di pesawat, apakah semua jenis pesawat demikian, bagaimana dg pesawat2 kecil semacam, casa, ATR ? apakah juga berlaku gangguan tersebut ?
btw, linknya sdh dipasang tuh, link back gw di sini mana ;)
oh iya, tulisan awal tepat di bawah header emang terpotong ya ?
blogwalking.visiting back.
mampir dong
hohho...Nice Info..
HP emank slalu bikin gara-gara deh..
hehehe..
keep share..
duh, a2i3s belum pernah naik pesawat nih, hehehe... tapi thanks yap infona, dibungkus dulu sementara, ntar kalo mau ke Amrik tak buka bungkusan nya, haha...
Nice info, keep sharing!
regard,
Thinks Free!
setelah membaca seluruh artikel di atas,ada dua kesimpulan dan beberapa pertanyaan
kesimpulan 1.jikalau airlines indonesia memang sangat mementingkan keselamatan para penumpang,maka sudah saatnya mengikuti teknologi yang di pakai oleh pesawat-pesawat luar negeri yang di buat dengan tujuan meminimalkan kecelakaan dan atau gangguan bagi pesawat (saya mendasarkan pendapat saya ini karena saya cukup yakin bahwa pemerintah dapat berbuat banyak untuk penyediaan pesawat-pesawat bagus khususnya untuk pesawat negara(bukan pesawat kepresidenan),jikalau tidak bisa,yaaa hal itu di sebakan,sebagian besar karena masalah korupsi)
2.dalam soal keselamatan,"Permasalahannya, ternyata frekuensi gelombang elektromagnetik yang dipakai oleh handphone tersebut sama dengan frekuensi peralatan komunikasi yang digunakan oleh pilot di kokpit dengan ATC (air Traffic Control) atau menara pengatur lalu lintas udara di darat, yang biasanya menggunakan frekuensi antara 118-137 Megahertz. Tentu saja, kedua frekuensi ini akan saling “bertabrakan”, sehingga bisa mengakibatkan gangguan terutama pada sistem komunikasi di pesawat",untuk saat ini saya mau dan bisa berpendapat,saya setuju,namun (bagi pemerintah) janganlah selalu melihat hal ini atau menekankan prosedur keselamatan dalam hal ini,sebab setahu saya,fakta di lapangan menunjukan,bahwa gangguan sistem komunikasi bukan hanya di sebabkan oleh pihak yang "terbang" melainkan pihak di darat.tanyakan,bagaimana usaha yang telah di lakukan bagi pembuatan sekaligus perawatan menara-menara yang ada di darat,karena dari apa yang saya "tangkap",kalau tidak salah,kecelakaan fatal yang bisa di alami selama penerbangan pernah di sebabkan oleh ke-tidak-maksimal-an pihak darat dalam menghadapi situasi yang tidak di duga sebelumnya.dalam hal ini,saya tidak berpendapat soal bagaimana pihak darat bekerja sesuai jadwal,kapan pesawat sampai/kelihatan sebelum mendarat,keadaan udara saat pesawat sebentar lagi akan mendarat,dll,tidak!!,namun inti dari apa yang saya sampaikan ini adalah,kesiapan personil DAN TEKNOLOGI YANG MENDUKUNG MEREKA supaya dapat berbuat maksimal ketika menghadapi situasi yang tidak di duga sebelumnya
dan beberapa pertanyaannya adalah
1.kaeknya artikel yang paling atas kepotong ya ?
2.handphoe apa saja yang "menggunakan frekuensi antara 100 Megahertz sampai 2,7 Gigahertz dengan kekuatan 30 miliwats" ?
3.handphone apa saja yang tidak "menggunakan frekuensi antara 100 Megahertz sampai 2,7 Gigahertz dengan kekuatan 30 miliwats" ?
4.saya kurang mengerti bagian ini "Apalagi bila pesawat tersebut menggunakan sistem autopilot yang hanya dipandu sistem komputerisasi tanpa campur tangan pilot" ?
5."Selain handphone, peralatan lain yang tidak boleh digunakan dalam pesawat adalah komputer, CD Player, televisi dan game boy",kalau ipod boleh nggak ?
6."Peralatan elektronik tersebut sudah dilengkapi dengan beberapa antena khusus yang bisa melokalisasi frekuensi yang digunakan sehingga tidak bertabrakan dan mengganggu frekuensi yang digunakan oleh pilot dan ATC",tolong di jelaskan dong prosesnya ?
7."maka penumpang mau tidak mau harus mengikuti intruksi pramugari dalam soal boleh dan tidak boleh menggunakan alat elektronik di dalam pesawat",thanks to pramugari
8.kalau menggunakan telepon yang ada di pesawat,bayar tidak ya ?
sebenarnya masih ada beberapa hal lagi yang ingin saya sampaikan.
oh iya,kalau ada artikel baru,kasi tau ya,saya suka artikel-artikel seperti ini,karena 1.berguna dan 2.sampai saat ini jarang bahkan mungkin belum pernah sama sekali saya temukan artikel-artikel seperti ini pada blog lain
saya minta maaf jika ada kesalahan dan atau kekurangan pada komentar-komentar saya di blog ini
terima kasih
saya mau daftar ikut sekolah pramugari, tapi saya cowek, bisa nggak? hiks-hiks-hiks****
karena gue belum pernah naik pesawat terbang, just say hello aja deh & salam kenal semua !
maaf baru bisa mampir, ada sedikit kesibukan di campus nih .. btw absen siang yak
wauw....banyak banget yg komentar
wah keren site nya nich :)
mampir ya..
wah info baru neh... baca2 dulu ah..:)
mantap.. tampilin jd donk paramugarinya yang cakep2.. n menarik.. heheh :)
david boleh nongol di sini nggak.....wah info bagus nech....baca ah
Wah penting buat nambah wawasan nih.. nice articel!!
wow.....great
kalu HP yang ada menu "Flight mode" , gpp kan boss....
boss ilangin verifikasi kata anti spam di komentarnya dong... jadi repot nih gw....
Met sore :)
Kalo aku naik bis atau kereta api express, hp harus dimatikan atau paling boleh hanya nada getar, karena sinyalnya itu dapat menggangu operator kemudi supir bis atau masinis kereta.
hii.,., salam kenal.,.,.,.,
nice job for pramugari
emang bahaya banget kok nyalain hp dipesawat..aku setiap sudah duduk ya langsung kumatiin.
Tapi memang kalo kuliat banyak banget yang belum ngerti akan bahayanya..padahal dipeswat juga ada buku panduan, juga arahan pramugarinya..tapi ya tetep aja ada yg bandel.
Kalo ada yang kaya gitu mending langsung ditindak tegas aja..karena sangat membahayakan penumpang yg lain.
wewwwwwwwww..........
penting bget nih postingan!!!!
thank's!!!
Tapi waktu saya naik pesawat ada juga ya yang bandel gak mau matikan Hp nya....kalau hp nya gak dimatiin ada sanksinya gak ya
mampir balik, maaf ya jadi ngerepotin yang punya blog ini..
tapi kok pilotnya boleh telphone2an ya mas?hwehehehe...
kunjungan balik. thanks
salam persahabatan....
thanks for stopping by... ^0^ ya silahkan mampir2 selalu ya...
keselamatan harus tetap diutamakan, hati-hati juga bila menggunakan HP didekat alat-alat kesehatan yang berbasis elektronik, bisa mempengaruhi juga lho... (sebenarnya sudah ada manual yang disertakan dalam kemasan kardusnya, tetapi seringkalinya tidak kebaca)....
salam kenal,
ttd,
Duniamaya98
Misi met siyanggg
dropping by friday....
mampir mw delivered lunch
pake alat yang bisa menonaktifkan hp aja
Mampir salam kenal..wah blognya rapi dan bagus banget...udah mampir ke sini lum http://5fcc.com/?ref=1437
nice post.. :) have a great days http://pondokmaharta.blogspot.com/
Hohoho.... jadi tau deh....
makasih yah ^_^
yup... daripada celaka, mending ikutin aturan deh...
hohohohho
met malam..mampir lagi..blogwalking..hepi wiken
artikel dan blog yang bagus..
lam kenal
Blog sobat udah aku pasang di blog aku..
Thanks infonya :)
wahh bagus infonya!! trimas!!
mampir bentar baca2 artikel sambil makan sate ah...
salam kenal: oh ya ini kunjungi blog anti poltisi busuk: www.antipolitikusbusuk.blogspot.com
Berkunjung lagi...
Berbagi Artikel Yuks
bagus nich postingannya... emank di atas pesawat ada sinya buat hape ya??? heheheheh
Posting Komentar
Pilih mode Name/URL agar dapat di Link-Back